Kerajaan Tuhan
Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah yang berdaulat yang kekal atas semua makhluk dan benda-benda (Mazmur 103: 19; Daniel 4: 3). Kerajaan Allah juga merupakan sebutan untuk lingkup keselamatan yang dimasukkan pada kelahiran baru (Yohanes 3: 5-7). Kerajaan Tuhan, Kerajaan Allah identik dengan "Kerajaan Surga." Kerajaan Allah mencakup semua kecerdasan yang diciptakan, baik di surga maupun di bumi yang dengan sukarela tunduk kepada Tuhan dan bersekutu dengan-Nya.
Kerajaan Allah bersifat universal karena mencakup malaikat dan manusia yang diciptakan. Itu kekal, sebagaimana Allah kekal. Itu rohani, ditemukan di dalam semua orang percaya yang dilahirkan kembali. Kita memasuki kerajaan Allah ketika kita dilahirkan kembali. Kita kemudian menjadi bagian dari kerajaan itu untuk selamanya. Itu adalah suatu hubungan "yang lahir dari roh" (Yohanes 3: 5). Kita memiliki keyakinan yang pasti bahwa itu terjadi karena Roh bersaksi bersama roh kita (Roma 8:16).
Tuhan berdaulat, mahakuasa, mahatahu dan penguasa atas semua ciptaan-Nya. Sebutan "kerajaan Allah" menjadi kompas dalam ranah yang tunduk kepada Allah dan akan tunduk untuk selamanya. Sisa ciptaan akan dihancurkan. Hanya yang merupakan bagian dari "kerajaan Allah" yang akan tetap ada.
Sementara beberapa orang percaya bahwa Kerajaan Allah dan Kerajaan Surga merujuk pada hal-hal yang berbeda. Ada perbedaan nyata antara keduanya tetapi kedua frasa tersebut merujuk pada hal yang sama. Ungkapan "kerajaan Allah" muncul 68 kali dalam 10 buku Perjanjian Baru yang berbeda. Istilah "kerajaan surga" hanya muncul 32 kali, dan hanya dalam Injil Matius. Dalam Kerajaan Surga menekankan keberadaannya di bumi yang menampung semua orang bertobat dan orang berdosa. Dalam Kerajaan Allah hanya yang sudah memenuhi syarat tertentu yang dapat masuk.
Misalnya, dalam kisah penguasa muda yang kaya dalam Matius 19: 16-24, Kristus menggunakan "kerajaan surga" untuk berbicara tentang kerajaan rohani. "Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya, 'Aku berkata kepadamu, sebenarnya sulit bagi orang kaya untuk memasuki kerajaan surga'" (ayat 23). Dalam ayat berikutnya, Kristus menyatakan, "Sekali lagi aku katakan kepadamu, lebih mudah bagi seekor unta untuk melalui mata jarum daripada bagi orang kaya untuk memasuki kerajaan Allah." Jadi, dalam menjawab pertanyaan penguasa muda yang kaya tentang kehidupan kekal (ayat 16), Kristus menggunakan frasa "kerajaan Allah" dan "kerajaan surga" secara bergantian.
Penjelasan lebih lengkap yang menunjukkan persamaan dan perbedaan antara Kerajaan Surga dengan Kerajaan Allah dimuat dalam buku “KERAJAAN SURGA DAN KERAJAAN ALLAH ANTARA PERSAMAAN DAN PERBEDAAN” karya Dr. Mahli Sembiring, MSi.
Komentar
Posting Komentar