Langsung ke konten utama

HIDUP DALAM KERAJAAN SURGA

 HIDUP DALAM KERAJAAN SURGA

Kerajaan berarti sistem pemerintahan dalam suatu wilayah yang dimiliki dan dikuasai oleh raja. Kerajaan Surga adalah sistem pemerintahan Surga yang diberlakukan di seluruh tempat dengan Surga sebagai tempat kedudukan dan Tahta Raja. Tempat lain seperti bumi dan dunia adalah bagian dari Kerajaan Surga yang dikelola dengan sistem dan cara-cara Surga. Raja yang memerintah di Surga adalah Tuhan Allah, yang kita panggil Bapa kami yang bertahta dalam Kerajaan Surga, seperti diajarkan oleh Yesus Kristus.

Menurut bible, para nabi Perjanjian Lama berbicara tentang masa depan ketika Tuhan akan mengutus seorang raja, Mesias, Kristus, untuk memerintah atas semua ciptaan. Melalui pemerintahan Mesias, kehendak Tuhan yang sempurna akan ditegakkan di seluruh dunia. Kehidupan dalam Kerajaan Surga akan ditandai antara lain:

  • 1.      Penguasa jahat tidak lagi akan melawan Tuhan.
  • 2.      Kematian tidak lagi akan merampas kehidupan kita.
  • 3.      Kerajaan Surga Allah dan Kerajaan Surga Mesias akan menjadi Kerajaan Surga yang sama.
  • 4.      Pemerintahan Allah akan sepenuhnya didirikan di mana-mana.
  • 5.      Dunia akan dipenuhi dengan kebenaran dan kehidupan melalui pemerintahan raja pilihan Allah, yaitu Mesias sang Kristus.

Pada zaman Yesus datang di Israel, orang-orang Yahudi menunggu dengan penuh harap untuk Kerajaan Surga ini. Harapan mereka tidak menyisakan ruang untuk Mesias seperti Yesus. Mereka yakin bahwa kedatangan Mesias, Raja, akan meresmikan Kerajaan Surga. Mereka tidak mengharapkan Mesias yang akan datang dan memulai proses mendirikan Kerajaan Surga-Nya lalu kemudian pergi meninggalkan mereka. Mereka jelas salah menafsirkan raja yang akan datang seperti yang mereka pahami. Yesus Kristus sadar mereka salah, sehingga Yesus mengajar mereka dalam perumpamaan.

Para ahli Taurat pada zaman Yesus, para siswa dan guru hukum, sebagian benar dan sebagian salah dalam pengharapan mereka akan Kerajaan Surga. Mereka dengan benar percaya bahwa Kerajaan Surga Tuhan pada akhirnya akan menang atas semua pertentangan yang tidak saleh. Umat Tuhan akan menjalani kehidupan yang diberkati sebagai warga Kerajaan Surga itu selamanya.

Kesalahan mereka adalah mengharapkan Mesias akan datang dan melakukan semua itu dengan segera. Mereka mengharapkan Mesias datang dan melakukan sesuatu yang besar, jelas, langsung, dan menentukan. Kesalahan yang sama dilakukan oleh banyak gereja pada masa dulu dan sekarang, dan juga masa yang akan datang. Pemahaman manusia tentang Kerajaan Surga itu adalah sepenuhnya Kerajaan Surga fisik.

Pemahaman seperti itu bukanlah gambaran yang Yesus lukiskan dalam perumpamaan Kerajaan Surga.

Perumpamaan-perumpamaan ini, ditemukan dalam Injil Matius pasal 13. Perumpamaan-perumpamaan ini diberikan oleh Yesus supaya para pendengarNya memiliki perspektif baru bagaimana kehidupan dalam Kerajaan Surga yang didirikan oleh Yesus sendiri. Kita akan  mengeksplorasi gambaran yang sangat berbeda tentang Kerajaan Surga yang ditemukan dalam perumpamaan Kerajaan Surga Yesus. Hasil eksplorasi ini diharapkan menjadi sumber inspirasi dan rujukan untuk kita hidup dalam Kerajaan Surga yang didirikan oleh Yesus Kristus, saat ini ketika kita masih hidup di bumi dan dunia yang kita diami saat ini.

Yesus memulai dengan perumpamaan dalam (Matius 13: 3-8) tentang penabur.  Benihnya jatuh di berbagai tempat: di pinggir jalan, di tempat berbatu, di antara semak duri, dan di tanah yang subur. Perumpamaan ini menggambarkan Mesias yang datang sebagai seorang pengkhotbah, mewartakan firman Kerajaan Surga. Berbagai tempat benih jatuh menggambarkan jenis hati yang di atasnya kata yaitu Firman itu jatuh.

Inti dari perumpamaan ini adalah bahwa keadaan hati yang mendengar Injil Kerajaan Surga yang disampaikan adalah yang paling penting. Jika kita tidak cukup berkomitmen pada Injil untuk menahan ketidaksetujuan orang lain, maka kita tidak akan bertahan. Jika kita mencintai kekayaan dunia ini lebih dari Kerajaan Surga, maka kita tidak akan bertahan lama. Hanya mereka yang secara mendalam dan pribadi mengkaji, memahami dan mempertahankan terus menerus mempraktekkan Injil dengan hati yang tulus yang akan berhasil masuk ke Kerajaan Surga. Mesias tidak datang dengan kuasa dan mengusir orang Romawi. Yesus sang Kristus artinya raja yang diurapi/dilantik  datang sebagai pengkhotbah dengan pesan yang harus diperhatikan.

Pertanyaan: siapa yang membuat jenis-jenis hati? Seperti tanah di pinggir jalan (hati yang cepat lupa, lalai, semborono); tanah berbatu (hati yang keras, tegar tengkuk, cuek, tidak peduli, bebal); tanah penuh semak duri (hati yang serakah, tamak, hedonisme, egois, sombong); tanah subur (hati yang mudah menerima, lemah lembut, bertekun, bersabar, bercita-cita, berkehendak, berubah, bertransformasi). Bagaimana mengubah tanah pinggir jalan berbatu dan bersemak duri menjadi tanah subur? Kalau Anda pernah belajar pertanian maka Anda memiliki jawabannya dan tahu caranya. Kalau Anda tidak tahu silahkan pelajari media tanam yang menghasilkan tanaman yang berbuah baik: lebat, manis, sehat, cepat matang. Selanjutnya terapkan ke dalam hati manusia. Apa itu hati? Hati adalah manusia batin, perpaduan antara jiwa dan roh. Apa itu jiwa? Apa itu roh? Silahkan Anda lanjutkan… atau baca buku Kristenomi dan Christian Holistic Ministry karya Dr Mahli Sembiring, akan membantu mengantarkan Anda semakin mendalam.

Selanjutnya, Yesus menceritakan perumpamaan dalam (Matius 13: 24-30) tentang seseorang yang menabur benih yang baik. Tetapi musuhnya dengan diam-diam masuk ke ladang yang sudah ditanami itu dan menabur benih jahat (gulma, tumbuhan pengganggu) di antara tumbuhan yang baik yang sudah ada. Alkitab menerjemahkan tanaman itu sebagai Gandum dan lalang. Pada awalnya kedua tanaman itu tidak dapat dibedakan. Jadi petani menunggu tanamannya tumbuh, berbuah dan matang sampai siap dipanen. Pada saat siap panen lalang sudah jelas berbeda dari gandum, dan sesaat sebelum panen kemudian petani mencabut lalang itu lebih dahulu.

Yesus Kristus yaitu Mesias melakukan hal yang sama. Dia telah “menanam Firman” pada pengikutNya di dunia. Tetapi setan juga memberikan pengaruh jahat di antara orang beriman, yang telah menjadi pengikut Yesus. Yesus membiarkan kebaikan dan kejahatan tumbuh bersama, baik pada diri seseorang, atau kumpulan orang terdiri dari orang baik dan orang jahat. Mereka yang baik dan jahat tumbuh bersama sampai akhir.

Mesias tidak datang untuk segera mengusir orang jahat yang diperankan oleh penjajah Romawi dan antek-anteknya dan memberkati orang Yahudi yang dianggap tanaman baik Tuhan. (Pohon sering menggambarkan orang pada bible). Yesus mengkhotbahkan pesan-Nya dan menunggu dengan sabar sementara orang percaya dan tidak percaya hidup bersama. Hal yang sama terjadi di gereja dalam setiap tingkatan. Walaupun mereka sudah mengaku percaya dan taat Yesus, nyatanya di sana juga ada orang-orang melakukan hal-hal yang menunjukkan dirinya antiKristus. Anti Kristus adalah orang-orang yang melakukan hal-hal yang dilarang oleh Yesus Kristus. Anti Kristus juga adalah orang-orang yang tidak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Yesus Kristus supaya mereka lakukan. Bahasa gerejanya anugerah keselamatan dan hukuman dosa berlangsung bersamaan selama manusia masih hidup. Artinya, walaupun Anda sudah menerima anugerah keselamatan, kalau Anda melakukan perbuatan dosa maka Anda tetap akan dihukum. Baik dalam diri individu secara perorangan selalu ada yang baik dan jahat. Begitu juga dalam kumpulan orang banyak, selalu ada yang baik dan jahat, dan sulit membedakan keduanya.

Pertanyaan: kalau tuan ladang tahu musuh akan menaburkan benih jahat di ladang yang sudah dia tanami benih baik, mengapa dia tidak menjaga ladangnya? Bukankah begitu banyak jenis tanaman yang akan mengganggu (herba, gulma) tanaman yang ditanaman bila tidak dibasmi? Bukan hanya tanaman pengganggu yang akan tumbuh, tetapi masih ada insekta, fungi, binatang bahkan manusia yang mengganggu tanaman yang ditanam. Bagaimana kalau cuaca juga merusak tanaman, misalnya hujan lebat, hujan es, panas, kekeringan, dsb? Makanya setiap petani (yang modern, pertanian skala bisnis, perkebunan) sudah tahu menjaga ladangnya: membasmi tanaman pengganggu dengan herbisida, membasmi serangga dengan insektisida, membasmi jamur dengan fungisida, menghalau binatang dengan berbagai cara, menghalau manusia dengan pagar, papan peringatan, dll. Apakah tindakan mencegah dan membasmi pengganggu ini dapat dilakukan oleh gereja? Mengapa Tuhan Yesus dalam perumpamaan itu membiarkan gulma dan tanaman tumbuh bersama? Apakah ada pesan khusus yang ingin disampaikan oleh Yesus dengan kedua jenis tanaman ini? Kalau yang digambarkan oleh tanaman itu adalah manusia, bukankah semua manusia dikasihi Tuhan? Bukankah Tuhan menghendaki semua orang (jahat) dan dunia ini diselamatkan olehNya? Coba Anda pikirkan.

Perumpamaan berikutnya dalam (Matius 13: 31-32) menonjolkan perlunya kesabaran dan proses tumbuh kembang dan transformasi. Yesus berkata bahwa Kerajaan Surga Surga itu seperti biji sesawi. Bijinya  yang sangat kecil, ditanam kemudian tumbuh sendiri, tetapi akhirnya tumbuh menjadi tanaman terbesar di taman. Tanaman sayuran kemudian berubah menjadi pohon yang menampung dan menaungi macam-macam burung dan binatang.

Orang Yahudi mengharapkan Mesias yang akan datang harus memulai dengan besar dan tetap besar. Yesus mengajarkan bahwa Mesias datang dan memulai Kerajaan Surga-Nya dengan cara yang sangat kecil sehingga orang hampir tidak dapat melihatnya. Akhirnya, bagaimanapun, itu akan tumbuh dan berkembang luar biasa.

Faktanya, Kerajaan Surga Mesiasa Yesus dimulai dengan seorang diri tukang kayu yang bukan siapa-siapa. Setelah dibaptis oleh Yohanes, Dia berpuasa di gurun selama 40 hari 40 malam, kemudian menjadi seorang pengkhotbah pengembara yang memiliki sedikit pengikut dan kemudian dieksekusi mati. Perjalanan Kerajaan Surga Kristus bukan awal yang baik untuk sebuah Kerajaan Surga dari segi jumlah massa, pengikut, harta kekayaan, dukungan politik. Tapi kemudian Yesus bertransformasi, dari tubuh duniawi yang mati, bangkit menjadi tubuh ilahi, kemudian naik ke surga dalam tubuh kemuliaan. Dari daging berubah menjadi roh yang digambarkan dengan tanaman sayur sawi yang berubah menjadi pohon besar tempat burung dan binatang bernaung dan bersarang. Anda lihat sekarang, gereja sebagai inti Kerajaan Surga, sudah menjangkau seluruh dunia. Di gereja sudah berkumpul segala burung (gambaran orang baik atau jahat) bahkan bersarang di sana (hidup turun temurun dengan mewariskan gereja sebagai organisasi orang dilengkapi tata gereja bangunan ajaran/doktrin program aktivitas keuangan dan sebagainya). Ada macam-macam gereja yang menyebut dirinya denominasi dan non-denominasi. Anggota arus utama/aras atau independen non aras. Mereka semua baik di dalam gereja lokal, klasis, wilayah, nasional, regional, dunia menaungi semua orang yang bagaimanapun ada di dalam gereja bersangkutan. Motivasinya beragam, cara bergerejanya beragam, cara pemahamannya beragam. Ada yang berkorban habis-habisan untuk gerejanya. Ada yang mengorbankan orang lain habisan-habisan di dalam gerejanya untuk dirinya sendiri. Yang baik dan jahat selalu ada bersama. Cuma bedanya, orang-orang ini selalu rebutan kepentingan, konflik dan bahkan berkelahi. Persis seperti burung dan binatang yang memperebutkan tempat strategis di carang atau cabang pohon. Bahkan berebut buah pohon dengan berkelahi satu sama lain sambil bunuh-bunuhan. Apakah bedanya burung ini dengan manusia yang di gereja? Anda tahu jawabannya.

Selanjutnya perumpamaan yang sangat mirip dibuat oleh perumpamaan berikut (Matius 13:33). Perempuan yang mengaduk ragi dalam adonan, mengatakan bahwa Kerajaan Surga itu seperti ragi. Seperti sepotong kecil ragi yang disembunyikan di dalam adonan tetapi akhirnya mengubah seluruh adonan menjadi roti. Kalau di Indonesia, ragi yang diaduk merata dalam nasi (beras yang sudah dimasak) akhirnya seluruhnya berubah menjadi tape. Ada juga tape yang diubuat dari singkong. Bedanya: roti jauh berbeda dibandinghkan tepung dan adonan, tetapi nasi/singkong dan tape bentuknya tetap sama seperti nasi/singkong, tapi rasa dan tekstrunya sangat berbeda.

Bagaimana Anda memahami perumpamaan ragi ini? Ini proses yang kelihatannya sederhana, tetapi dampaknya luar biasa. Siapakah ragi di sini? Lebih tepat kalau itu Firman Tuhan. Siapakah adonan dan nasi dan singkong yang menjadi roti dan tape? Adonan adalah perpaduan atau adukan antara tepung dengan air. Nasi adalah perpaduan antara beras dan air yang dimasak dalam rice cooker atau media masak lainnya. Singkong rebus yang jadi bahan baku tape adalah perpaduan antara singkong dengan air yang direbus dalam panci. Siapakah yang membuat perubahan? Proses memasak terjadi karena ada api. Api itulah Roh Kudus.

Jadi perumpamaan ragi ini adalah manusia berdosa (duniawi) yang dimasukkan ke dalam air (baptisan air) kemudian dimasak (diaduk dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus) sehingga menjadi manusia ilahi, manusia roh, manusia Kristus, manusia surgawi, manusia Allah. Inilah proses sebenarnya dari pembentukan Kerajaan Surga di bumi.

Pemahaman gereja yang salah dan menyesatkan adalah membaptis orang supaya diangkat ke surga. Yesus mengajarkan Surga turun atau datang ke bumi, bertemu orang-orang untuk “dimasak” menjadi manusia surge di bumi.      

Sekali lagi, biji sesawi dan ragi adalah gambaran tentang sesuatu yang awalnya kecil dan tersembunyi, namun setelah melalui proses dalam waktunya akhirnya berhasil. Itu bukanlah jenis Mesias yang diharapkan orang Yahudi. Orang Yahudi masa itu hatinya adalah batu yang penuh dibungkus oleh lumut yang tidak memungkinkan ada tanah sisa untuk tanaman lain.

Dalam perumpamaan berikutnya (Matius 13: 44-46) perumpamaan Kerajaan Surga semakin tidak kasat mata.  Yesus menolak gagasan kalau Kerajaan Surga datang dengan cara yang jelas dan mulia. Sebaliknya, Yesus berkata Kerajaan Surga itu seperti harta karun yang tersembunyi di ladang. Seorang pria menemukan harta karun itu, dan kemudian dia menyembunyikannya lagi. Dia pergi menyediakan uang yang diperlukan untuk membeli ladang itu. Pria itu dengan senang hati memberikan semua yang dimilikinya untuk sebidang ladang itu. Banyak orang dan mungkin Anda melihat dan berpikir, "Mengapa dia begitu bodoh membayar begitu banyak uang untuk mendapatkan sebidang ladang?" Dia pasti tidak bodoh seperti diperkirakan oleh orang lain, atau mungkin juga Anda.

Yesus berkata bahwa dibutuhkan mata yang tajam untuk melihat nilai Kerajaan Surga. Kalau  Anda adalah orang yang mampu melihat nilai Kerajaan Surga, maka Anda pasti rela memberikan segala yang Anda miliki untuk mengejarnya dan supaya Anda memiliki Kerajaan Surga itu. Untuk memahami kerelaan berkorban ini mudah saja. Anda sekarang pengusaha kakap atau konglomerat yang termasuk salah satu orang terkaya di suatu Negara. Tapi dalam pemerintahan yang resmi Anda bukan siapa-siapa. Kemudian ada seorang calon presiden di Negara itu menawarkan kepada Anda menjadi calon wakilnya. Maka tanpa diminta, Anda pasti menawarkan bantuan keuangan dan pasukan untuk memastikan Anda dipilih menjadi calon wakilnya. Bukan hanya itu, Anda juga rela meninggalkan dan melepas semua jabatan bisnis dan social Anda supaya Anda dipastikan menjadi calon wakil presiden.

Yesus mengajarkan tidak semua orang menemukan harta karun, hanya sedikit. Tapi orang ini tentu memiliki pengetahuan dan pengalaman betapa mahalnya harta karun tersebut. Boleh saja orang lain menemukannya, tetapi karena tidak mengenali harta karun itu makan dibiarkan begitu saya. Tapi nilai sesuatu berbeda untuk setiap orang. Barang mulia akan dikenali oleh orang-orang mulia. Lagi pula, kalaupun Anda temukan, tetapi tidak punya uang pembeli ladang itu dan juga tidak tahu cara mencari uang untuk membelinya, mungkin Anda segera melupakannya. Jadi pengetetahuan saja tidak cukup, Anda harus  mempunyai kemampuan untuk mengadakan harga beli harta karun tersebut. Ternyata banyak syarat dan ketentuan yang diberlakukukan untuk memiliki Kerajaan Surga. Tapi dimana ada kemauan di situ ada jalan: hati Anda harus subur.

Para ahli Taurat pada zaman Yesus tidak akan mengerti ini. Para teolog yang mengharap dari kampus stt nya juga tidak akan mengerti pada zaman sekarang. Mereka percaya bahwa Mesias akan datang dan mendirikan Kerajaan Surga yang sangat jelas besar dan kuat dan megah. Orang Jahudi, baik para imam dan ahli taurat berpendapat bahwa setiap orang bodoh dapat melihat betapa hebatnya itu. Lagi pula, mengapa ada orang yang harus membayar harga untuk masuk ke Kerajaan Surga setelah Mesias datang? Bukankah Kerajaan Surga itu seharusnya gratis, setiap orang bebas keluar masuk? Itu pikiran orang Jahudi pada masa itu. Demikian juga para teolog zaman sekarang, tidak akan paham, karena tidak ada silabus Kerajaan Surga dan atau Kerajaan Allah dalam kurikulum stt hingga saat ini. Mungkin setelah Anda membaca tulisan ini, Anda dapat melakukan terobosan dan perubahan besar.

Yesus melanjutkan kisah yang memiliki makna yang sama dengan membuat poin yang sama ketika Dia menceritakan kisah dalam (Matius 13: 45-46) tentang seorang pedagang mutiara. Pedagang itu tentu mengenali mutiara yang sangat berharga. Pengetahuannya itu ditambah keyakinannya tentunya membuat dia bersedia memberikan segala yang dia miliki untuk mendapatkan mutiara yang sangat berharga itu. Sekali lagi, ini adalah pribadi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman sehingga memiliki kebijaksanaan yang mengakui nilai Kerajaan Surga yang sebenarnya. Tetapi orang Yahudi tidak akan mengharapkan Kerajaan Surga beroperasi dengan cara ini. Mengapa ada orang yang mencoba memilah-milah apakah Kerajaan Surga itu berharga setelah Mesias datang? Orang Jahudi masa itu tidak siap dengan teka teki seperti perumpamaan itu. Mereka gagal paham. Demikian juga teolog masa kini, mereka menghindari pembahasan tentang harta kekayaan seperti mutiara karena itu dianggap harta duniawi. Mereka yang belajar di stt hanya diarahkan ke surge yang di Surga, bukan ke surga yang di bumi.

Pertanyaan: mengapa ada dua perumpamaan untuk menggambarkan hal yang sama? Harta karun di ladang, dibandingkan dengan mutiara. Yang pertama prosesnya lebih rumit dan lebih panjang. Pertama penemu harus berada di ladang di suatu waktu. Ketika menemukan harta karun, dia menyembunyikan kembali. Mengapa? Karena itu “wilayah terbuka” siapapun bisa saja menemukannya. Pemilik lading itu sendiri tidak tahu. Kalau dia tahu, pasti harga lading itu dinaikkan beberapa kali, atau bahkan dia tidak mau menjualnya karena dia mau menguasai harta karun itu sendirian. Jadi, kalau tidak hati-hati dan sigap bertindak, maka kemungkinan besar penemu tersebut tidak akan mendapatkan harta karun idamannya tersebut. Jadi peluangnya untuk menemukan tergantung kesiapan dananya dan kecepatannya bertindak.

Yang kedua, mutiara itu sudah jelas kelihatan dan pemiliknya. Harganya pun sudah relatif diketahui karena sudah pasaran.  Keuntungan bagi calon pembeli yang menemukan mutiara itu berharga adalah bahwa pemiliknya tidak terlalu pedulia dengan nilai mutiara tersebut. Kalau dia pedulia tentu tidak akan dilepasnya.

Lagi-lagi ini sederhana tetapi sangat rumit. Ini tentang melihat peluang. Tidak semua orang melihat peluang itu. Setiap peluang membutuhkan penanganan yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan darinya.

Dalam perumpamaan Kerajaan Surga yang terakhir dalam (Matius 13: 47-48), Yesus kembali menyoroti gagasan tentang waktu, mulanya campur aduk dan akhirnya terjadi pemilahan. Ia bercerita tentang seorang nelayan yang melempar jala. Dia menangkap segala macam hal di jalanya. Tetapi hanya pada akhir hari dia duduk dan memilah-milahnya. Dia hanya mengambil dan mempertahankan ikan yang baik. Sekali lagi, kita melihat bahwa untuk sementara yang baik dan yang buruk akan bercampur, dan hanya pada akhirnya mereka akan disortir.

Apa yang Anda temukan dalam perumpamaan ini semua? Jawabnya bisnis. Perlakuan terhadap Kerajaan Surga adalah perlakukan terhadap bisnis. Mari kita lihat satu persatu.

  • 1.      Matius 13: 3-8 tentang penabur. Ini bisnis sektor pertanian.
  • 2.      Matius 13: 24-29 tentang gandum dan lalang. Ini bisnis sektor pertanian.
  • 3.      Matius 13: 31-32 tentang biji sesawi. Ini bisnis sektor pertanian.
  • 4.      Matius 13:33-43 tentang ragi. Ini bisnis sektor pengolahan (indutsri makanan).
  • 5.      Matius 13: 44-46 tentang harta karun dan mutiara. Ini bisnis sektor pertambangan dan perdagangan jewelry.
  • 6.      Matius 13: 47-52 tentang jalan penangkap ikan. Ini bisnis sektor perikanan kelautan.

Kalau Anda terbiasa dengan pengkhotbah yang tidak paham uang dan harta kekayaan, maka dia sama saja dengan orang Yahudi atau ahli taurat yang membenci uang dalam ajarannya tetapi mengejar uang dalam kesehariannya. Mereka sama-sama munafik.

Kalau Anda tidak memahami ini pengajaran bisnis seperti dalam perumpamaan Kerajaan Surga Yesus, bagaimana Anda mempraktekkannya? Bagaimana Anda bisa dengan benar mengajarkannya kepada anggota jemaat atau pengikut Anda?

Saya mau berbagi proses bisnis secara umum kepada Anda. Bisnis dimulai dengan kehendak. Bukankah kehendak Allah yang harus terjadi di bumi, kerajaanNya datang? Kehendak ini dapat beragam: kehendak menghasilkan produk yang berguna untuk orang banyak. Bisa juga kehendak untuk berkarya sesuatu yang dapat mengatasi permasalahan tertentu. Secara umum bisnis dimulai untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Contohnya: bisnis menghasilkan vaksin untuk memberi kekebalan kepada orang yang diserang virus, misalnya covid-19. Bisnis yang memungkinkan bisnis dari rumah karena pembatasan mobilitas dan pertemuan orang, misalnya: ecommerce dan kurir. Proses awal ini disebut ior: innovation, opportunities, dan risk taker. Di sini menabur benih. Jadi setelah seseorang menemukan adanya kebutuhan masyarakat banyak, dia melakukan inovasi menciptakan produk baru. Produk baru ini masih dalam benaknya (imajinasinya), kemudian dia tuangkan ke dalam bentuk konsep. Konsep selanjutnya disempurnakan menjadi proposal atau business plan. Dengan business plan dia memasuki tahap memanfaatkan peluang. Peluang untuk menghasilkan produk dengan bantuan sumber daya dari dirinya dan orang lain. Peluang ini dia tangkap untuk memulai bisnis. Ketika dia memulai bisnis, memproduksi produknya, maka dia secara otomatis memasuki dunia risiko. Dia harus berani mengambil risiko: kemungkinan gagal dalam mewujudkan apa yang direncanakan. Inilah yang disebut entrepreneurship. Ketika dia sudah mulai berjalan dia sudah memasuki dunia bisnis. Selanjutnya terjadilah proseas pemilahan: apa yang baik dan apa yang jahat. Pemilihan yang baik berarti bisnisnya akan tumbuh dan berkembang, selalu menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan. Kalau memilih salah = benih yang jahat (pengambilan keputusan, metode produksi, mesin, sistem, personil, sumber dana, dll)  maka kemungkinan binisnya bermasalah dan pada akhirnya bangkrut.

Ketika bisnis sudah berdiri, tidak serta merta langsung menghasilkan produk yang ingin disampaikan untuk dinikmati oleh pembeli atau konsumen. Pabrik masih dalam proses pembangunan pun disebut bisnis sudah berdiri.  Sama seperti Negara Indonesia diproklamirkan menjadi Negara merdeka, tidak serta merta tujuannya untuk mensejahterakan rakyat tercapai. Bahkan sampai sekarang, walaupun sudah lebih 75 tahun Indonesia merdeka, permasalahan yang dialami sebelum kemerdekaan masih terjadi di masa kemerdekaan. Contoh: kemiskinan, korupsi, radikalisme, pelanggaran hukum, diskriminasi, proses administrasi kependudukan yang merugikan rakyat,  mensyaratkan misalnya kartu keluarga menjadi sumber data keluarga untuk keperluan instansi lain seperti pasar modal dan perbankan, tetapi nyatanya kelurahan dan dinas kependudukan dan catatan sipili sangat sembrono dan lalai melengkapi data rakyat sehingga rakyat sangat dirugikan dan tidak dapat memproses urusannya yang didasarkan oleh data kartu keluarga, sementara pejabat yang lalai tidak dapat diminta pertanggungjawaban apapun. Dengan segala kekurangan dan kelemahan yang terjadi di Negara, tetap saja Negara sudah ada dan menjalankan pemerintahannya. Sudah berkuasa penuh walaupun belum dieksekusi sepenuhnya.

Inilah gambaran yang muncul dari perumpamaan Kerajaan Surga Yesus: Mesias telah datang, memproklamirkan Kerajaan Surga, menjalankan dan menunjukkan beberapa bukti kehadiran Kerajaan Surga di bumi; namun Ia belum menyelesaikan semuanya. Jadi Dia akan datang lagi untuk menuntaskannya. Dia datang untuk mengkhotbahkan pesan, mengajar mereka, melakukan beberapa perbuatan ajaib. Dengan semua yang Da sampaikan dalam perkataan dan perbuatan, Dia memanggil hati yang benar untuk percaya kepada-Nya. Namun itu belum nyata 100%, masih banyak yang harus dikerjakan untuk menjadi sempurna seperti kehendak Bapa.

Untuk waktu yang lama kemajuan Kerajaan Surga Surga akan lambat dan tersembunyi (sekarang sudah lebih 2000 tahun). Tetapi orang-orang Mesias akan melihat nilai tersembunyi dari Kerajaan Surga yang Dia nyatakan. Faktanya, orang yang berdaya pengamatan tinggi (memiliki pemahaman) akan mendengar secara mendalam pesan Mesias. Pesan itu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga dia dengan senang hati akan memberikan apa saja untuk mendapatkannya. Bukankah itu yang dialami oleh para Rasul? Para Misionaris? Pada Penanam dan penumbuh kembang gereja? Mereka meninggalkan segalanya: keluarga dan sanak saudara, kampung halaman, bahkan menjual seluruh harta bendanya dan pergi ke negeri yang jauh untuk memulai penginjilan dan mendirikan gereja? Lihatlah sejarah pendiri gereja Anda.

Bukan hanya di zaman dahulu, tetapi zaman sekarang juga terjadi. Mereka yang sudah sarjana ekonomi bahkan MBA, MT. Doktor dan memiliki kedudukan tinggi di Jabatan Pemerintahan atau Perusahaan Bisnis, meninggalkan semua itu dan memulai pelayanan di tempat yang jauh, tertinggal, sulait terjangkau dengan menggunakan semua bekal yang dia miliki: pengetahuan, jaringan, hasil tabungan, hasil uang penjualan harta untuk memodali panggilannya memulai pelayanan di tempat yang asing baginya? Semua perumpamaan Yesus bagi kita di zaman now adalah sudah nyata. Sudah banyak bukti. Mudah bagi kita melihat fakta dan sejarah tentang bagaimana perumpamaan tentang Kerajaan Surga itu benar-benar nyata dan terbukti.

Umat ​​Mesias harus bersedia menghadapi penolakan dunia untuk mengikuti-Nya. Penolakan dunia bukan kekalahan umat Mesias, tetapi tenggang waktu untuk berlangsungnya proses peragian. Penolakan oleh dunia adalah proses pembangunan bisnis Kerajaan Surga di bumi. Umat Mesias pasti menginginkan Kerajaan Surga lebih dari yang mereka inginkan atas kekayaan dunia, karena mereka memiliki pemahaman sehingga menikmati proses yang berlangsung. Tapi ini tidak berlaku bagi yang pemahamannya dangkal seperti Judas Iskariot. Mereka yang mencari harta kekayaan untuk dirinya sendiri, mereka yang mencari ketenaran dan pengaruh untuk dirinya sendiri disamakan dengan manusia dangkal yang bodoh. Kekayaan dunia dipergunakan dalam proses tumbuh kembang biji sesawi menjadi pohon yang mengalami transformasi. Untuk waktu yang lama kekuatan dan kemenangan Kerajaan Surga akan disembunyikan. Waktu yang lama adalah waktu proses yang perlu dinikmati. Kenikmatan ini hanya dapat dinikmati apabila memiliki permahaman seperti pemahaman Yesus Kristus sendiri.

Waktu yang lama adalah waktu untuk belajar bagaimana memahami seperti Yesus sendiri memahami. Hanya setelah memahami seperti Yesus, pada akhirnya, Mesias datang kembali, umat-Nya akan dikumpulkan ke dalam Kerajaan Surga-Nya dan musuh-musuh-Nya akan dikalahkan.

Mesias datang lebih dahulu untuk menyerukan pertobatan dan menanam benih Kerajaan Surga-Nya. Proses perawatan tanaman yang tumbuh, memupuk, menyiangi, menyiram seluruhnya diserahkan kepada para pekerjaNya dalam pengawasaNya sepenuhnya.  Baru kemudian apa yang Dia mulai akan membuahkan hasil. Sementara itu, yang terpenting adalah pertobatan dan iman, dan tunjukkan iman dengan perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kerajaan Surga tanpa perbuatan adalah lukisan, patung atau gurun pasir tanpa kehidupan.

Kerajaan Surga yang diberitakan oleh Yesus, dalam beberapa hal yang mirip adalah sangat berbeda dari harapan para ahli Taurat Yahudi. Yesus menyoroti poin ini di akhir perumpamaan Kerajaan Surga dengan perumpamaan mini yang menarik dalam (Matius 13:52). Dia bertanya kepada murid-murid-Nya apakah mereka telah memahami apa yang baru saja mereka dengar. Ketika mereka menjawab, "ya," Dia memberi tahu mereka:

Karena itu setiap pembelajar dan ahli Taurat (orang dengan tekun belajar bible) yang telah menjadi murid dam warga Kerajaan Surga adalah seperti kepala rumah tangga, yang mengeluarkan dari hartanya hal-hal yang baru dan yang lama.

Yesus sedang berbicara kepada kedua belas murid. Yesus berbicara kepada orang-orang yang telah Dia pilih untuk menjadi wakil-Nya. Adalah menjadi tugas mereka untuk mengajari kita semua apa yang Yesus telah katakan dan ajarkan. Supaya dapat mengeluarkan perbendaharaan yang lama dan baru, mereka akan menjadi seperti ahli Taurat, guru hukum. Mereka akan mengajar tentang Kerajaan Surga, surga yang terdapat dalam Kitab Suci. Mereka akan mengajarkan tentang itu dari sudut pandang mereka sebagai murid Yesus (perbendaharaan, harta kekayaan yang baru). Karena itu, Yesus memberi tahu mereka bahwa pemahaman mereka tentang ajaran-Nya akan menuntun mereka untuk bertindak seperti kepala (pengurus) rumah tangga yang mengelola harta mencakup yang baru dan yang lama.

Siapa pengurus rumah tangga yang Yesus gambarkan di sini? Pengurus rumah tangga mengeluarkan dari gudang hartanya hal-hal yang telah dikumpulkannya dari waktu ke waktu yang berkontribusi pada kekayaan, keamanan, dan kebahagiaan rumah tangga yang diurusnya. Beberapa di antara harta kekayaannya ada yang sudah "tua" dan beberapa masih "baru". Pengurus rumah tangga yang bijak adalah seorang pragmatis. Ia menyimpan hal-hal lama dan baru. Hal-hal lama adalah harta kekayaan yang memiliki nilai abadi. Hal-hal baru ditambahkan untuk menggantikan hal-hal lama yang rusak dan tidak berharga, juga meningkatkan nilai harta dalam perbendaharaan. Ingat perumpamaan tentang talenta, yang mampu meningkatkannya diberikan penghargaan dan dipromosikan. Yang gagal dihukum.  

Yesus meminta murid-muridNya memikirkan cara berpikir pengurus rumah tangga yang cerdas. Dia menyimpan apa yang berharga dan membuatnya tambah kaya. Dia tidak menyimpan barang hanya karena sudah tua atau hanya karena baru. Jika barang yang lama berharga, dia tetap  menyimpannya. Tetapi jika barang yang sudah tua atau lama tidak memiliki nilai atau harga, maka dia membuangnya. Untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai harta kekayaannya tetap bertambah dia berusaha mendapatkan sesuatu yang baru.

Ahli Taurat yang telah menjadi murid Yesus, yang menerima visi Yesus tentang Kerajaan Surga, akan berpikir seperti pengurus rumah tangga yang bijaksana. Pengurus rumah tangga yang bijaksana bukanlah seorang tradisionalis, yang mengajarkan apa yang sudah tua hanya karena itu tradisional, sudah ada dan masih ada tanpa memiliki nilai lagi sesuai zaman. Pengurus rumah tangga yang bijaksana bukan seorang revolusioner radikal, yang membuang semua tradisi dan hanya mengajarkan apa yang baru.

Ahli Taurat atau pembelajar bible yang bijaksana mengajarkan apa yang memiliki nilai, yaitu beberapa hal lama dan beberapa hal baru. Dia masih akan memproklamasikan Kerajaan Surga yang selalu diberitakan oleh Kitab Suci. Mesias pada akhirnya akan menegakkan pemerintahan Tuhan atas seluruh bumi.

Tetapi pembelajar bible ini harus mengoreksi gambaran tradisional-Nya tentang bagaimana hal itu akan terjadi. Mesias tidak memulai dengan kekuasaan dan kemuliaan. Dia mulai dengan pesan dan pelayanan, memanggil orang untuk diri-Nya. Hanya mereka yang memiliki hati dan mata tulus untuk melihat yang akan menanggapi. Itu akan menjadi waktu yang lama sebelum Kerajaan Surga akhirnya tumbuh menjadi kekuatan penakluk dunia yang pada akhirnya akan menjadi satu-satunya penguasa atas dunia. Pengertian dunia di sini adalah sistem pemerintahan yang mengelola bumi dan segala jagat raya yang dapat dijangkau oleh manusia. Mereka terdiri dari sistem pemerintahan: siapa penguasa, bagaimana menjalankan kekuasaan, untuk apa kekuasaan itu dijalankan, bagaimana kalau terjadi perlawanan, dan seterusnya. Saat ini secara fisik pemerintahan di dunia ini dijalankan oleh pemerintahan masing-masing bangsa yang dikoordinasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Konsep Yesus tentang Kerajaan Surga, seperti yang digambarkan dalam perumpamaan Kerajaan Surga, bersifat tradisional dan revolusioner. Dia tidak menolak gagasan bahwa suatu hari Kerajaan Surga Tuhan akan menaklukkan semua kejahatan dan kematian, tetapi Dia telah mengalihkan fokus dari eksternal ke internal. Mesias tidak datang untuk segera menyelesaikan masalah duniawi kita.  Dia datang untuk menuntut sesuatu dari kita. Dia datang untuk menguji hati kita. Kita harus memutuskan apakah kita ingin mencari tempat di Kerajaan Surga-Nya. Kita harus memutuskan apakah kita akan bertekun dalam mencari Kerajaan Surga-Nya.

Bagaimana persiapan kita jika dunia membenci kita bahkan memusuhi dan memerangi kita karena kita bekerja menegakkan Kerajaan Surga? Itu harus kita pikirkan dan persiapkan, karena hal itu pasti terjadi. Dimana dan bagian mana yang menjadi tanggung jawab kita? Kapan dan dalam hal apa hanya Yesus yang dapat menuntaskannya? Kita hanya bisa tahu jika kita selalu dan setiap saat bersama Yesus dalam pimpinan Roh Kudus yang telah diutusnya untuk menolong kita. Kita harus memutuskan bagaimana kita menginginkan Kerajaan Surga dengan mempergunakan kekayaan dan kekuasaan duniawi sebagai alat yang dikuduskan oleh Tuhan sendiri. Dikuduskan okeh Tuhan artinya sesuai dengan cara Tuhan pada waktu Tuhan. Kita harus memiliki “mata untuk melihat”. Kita harus menyadari bahwa Kerajaan Surga yang kita masuki berdasarkan jalan dan kebenaran dan kehidupan lebih berharga dari apapun. Yang lain, yang semuanya akan ditambahkan oleh Tuhan kepada kita. Apa yang kita harus lakukan sambil menunggu dengan kesabaran dan kepercayaan sampai Kerajaan Surga itu datang?

Komentar

SALING MEMBERKATI

Galatia 6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Pembaca yang dikasihi Yesus Kristus.

Kalau Anda merasa diberkati oleh Firman Tuhan melalui Tulisan ini, alangkah indahnya jika Sdr/i juga memberkati pengelolaan pelayanan ini dengan Harapan kami disetor/transfer ke rekening/please deposit or transfer to:

Account No: 1146159795

Bank BNI

SWIFT Code / BIC BNINIDJARWM

Money Transfer: Save on international fees by using TransferWise, which is 5x cheaper than banks.

Terima kasih Tuhan Yesus memberkati Sdr/i.

Postingan populer dari blog ini

MODUL 2 UNIT 2 DARI SINI KE SANA

MODUL 2 UNIT 2 DARI SINI KE SANA Tujuan dan sasaran Unit ini akan membantu Anda beranjak dan bergerak dari tempat Anda berada ke tempat yang Anda inginkan. • Terima penilaian Anda dan berdoalah tentang arah tujuan Anda. Perkiraan Waktu untuk Menyelesaikan Pelajaran: 15 menit Pelajaran Jika Anda dinilai di Level 1, 2 atau 3, berhati-hatilah! Mudah-mudahan, aspirasi masa depan Anda adalah untuk Level 4 atau 5 karena ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil menuju Level 4 dan 5. Jika Anda dinilai di Level 4, selamat! Anda termasuk di antara sekelompok kecil gereja di dunia yang telah bergerak melampaui penambahan. Tetapi masih ada lagi yang bisa Anda lakukan untuk berpindah dari Level 4 ke 4+ dan, mungkin, Level 5. Mengamati kelemahan dan kekurangan kita tidak pernah mudah. Namun, jika kita ingin menjadi pemimpin yang berani yang mengambil tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan antara perilaku dan aspirasi kita yang berlipat ganda, kita harus mulai...

MEMPELAI PEREMPUAN, ISTRI DOMBA

MEMPELAI PEREMPUAN, ISTRI DOMBA SETIAP dari tujuh tokoh yang digunakan dalam Perjanjian Baru mengenai gereja menyarankan beberapa hubungan vital yang berbeda antara KRISTUS dan tubuh manusia surgawi-Nya. 1.       Sebagai domba mereka sangat bergantung pada Gembala. 2.       Sebagai cabang mereka mengambil kehidupan vital dari Pokok Anggur. 3.       Seperti batu di bangunan, mereka bersandar pada Batu Penjuru dan saling bergantung satu sama lain. 4.       Sebagai makhluk yang baru diciptakan mereka berdiri di Adam Terakhir, Kepala ras baru. 5.       Sebagai Kerajaan para imam mereka adalah subyek perantaraan Imam Besar dan melalui Dia menerima pelayanan imamat mereka sendiri. 6.       Sebagai anggota tubuh-Nya mereka adalah perwakilan yang terlihat dari Kepala dan alat manifestasi dan pelayanan-Nya. 7.   ...

IMAN

IMAN Sebagai anak Allah dan warga negara Kerajaan-Nya; Tuhan mengajar kita untuk tidak khawatir hal-hal dalam hidup ini. Tuhan mengajar kita untuk percaya pada Tuhan. Dia sebagai Bapa kita akan memenuhi kebutuhan kita. Tuhan mengajar kita mencari Dia dan Kerajaannya (Matius 6: 33-34). Ini melibatkan subjek iman, yang memiliki banyak sisi untuk itu. A. Iman Berarti Percaya Pada Yesus Untuk  Keselamatan                                                                                                                    Yohanes 3:16   Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak...

KE SITUS LEMSAKTI