KERAJAAN ALLAH ADALAH PUSAT KEHIDUPAN DAN PELAYANAN YESUS
Karena tidak ada yang tersembunyi yang
tidak akan terwujud, juga tidak ada rahasia yang tidak akan diketahui dan
terungkap.
King James Bible (KJV) memuat 316 Ayat Tentang Kerajaan dari 42 Buku, dan hanya sekitar 80 AYAT ALKITAB TENTANG KESELAMATAN. Bible lebih memfokuskan isinya pada Kerajaan dbandingkan dengan Keselamatan.
Mengapa Gereja berfokus pada keselamatan dan bukannya Kerajaan dalam kehidupan bergereja selama lebih 2000 tahun? Karena Injil yang dipelajari oleh para pemimpin gereja adalah Injil Keselamatan dan bukan Injil Kerajaan. Gereja kurang memahami sehingga kurang menerapkan dan kurang mengajarkan Injil Kerajaan. Sebab lain karena posisi kuat Kerajaan duniawi yang ada sehingga gereja tidak berani memberitakan Kerajaan Allah. Cara terbaik bagi gereja menutupi ketakutannya kepada raja-raja dunia adalah mengajarkan Kerajaan Allah itu dengan menyebutnya misteri, dan menjauhkan atau membungkam setiap orang yang mencoba mengungkapkan misteri itu.
Injil keselamatan vs Injil Kerajaan
Yesus
mati untuk dosa-dosa kita, bukan agar kita dapat memilah-milah gagasan abstrak,
tetapi agar kita, setelah dibenarkan, dapat menjadi bagian dari rencana Allah
untuk memperbaiki seluruh dunia ini. ” –Hari Revolusi dimulai, NT Wright
Selama ribuan tahun gereja telah mengembangkan budaya keselamatan di gereja-gereja, tetapi bukan budaya Kerajaan. Ini telah menghasilkan sekelompok individu yang mengembangkan kebenaran sendiri dan bukan sebuah keluarga di Kerajaan dengan tujuan yang sama. Pengajaran dan praktek Injil Keselamatan fokusnya adalah pada pertemuan dan pengelolaan dosa melalui ibadah di ruang gedung gereja, bukannya menggalakkan pemuridan yang mempersiapkan umat menjadi Warga Kerajaan di seluruh muka bumi. Injil keselamatan, disadari atau tidak akhirnya digunakan untuk mewujudkan ilusi manusia tentang apa yang dia yakini tentang surga.
Injil Kerajaan mengajarkan tentang Kerajaan Tuhan, juga disebut Kerajaan Surga, dalam kitab suci Kristen, berbasis alam spiritual di mana Tuhan memerintah sebagai raja, atau pemenuhan kehendak Tuhan di bumi. Frasa ini sering muncul dalam Perjanjian Baru, terutama digunakan oleh Yesus Kristus dalam tiga Injil pertama. Gereja harus direvolusi agar kembali ke Injil Kerajaan sesuai Yesus Kristus ajarkan dalam bible.
Budaya keselamatan
Injil
Keselamatan telah menciptakan kekristenan yang begitu lemah di Eropa, dengan banyak
pengunjung gereja, menyebut dirinya Kristen tetapi sedikit yang benar-benar
menjadi murid Yesus. Budaya keselamatan Eropa telah berkembang biak ke
Negara-negara Asia dan Benua lainnya yang juga beranak pinak dan menjadi gereja
yang membaur dengan adat budaya setempat. Banyak pertemuan dan program gereja
yang begitu gagah perkasa di mimbar dan ruang bangunan gerejanya tetapi sangat
sedikit kemajuan dan pengaruhnya di masyarakat di mana gereja itu berada.
Murid-murid yang diciptakan di gereja cenderung, berulang kali, meskipun mereka dengan berani menyanyikan "Tuhan, aku memberikan hidupku ... segalanya bagiku" berjuang untuk memberikan seluruh hidup mereka kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi mengutamakan kepentingan dan keselamatan diri mereka sendiri di tengah masyarakat yang menghimpit hidup mereka. Murid yang mengaku anggota gereja masih bergumul dengan siapa mereka, apa yang harus mereka lakukan, mencari posisi dan gelar lebih dari sekedar handuk dan melayani Raja dan KerajaanNya. Beberapa ingin melayani di tempat tersembunyi, tetapi banyak yang ingin tampil di mimbar dan panggung. Gereja tidak paham dan tidak mampu mengenali dan mendampingi anggota jemaatnya untuk memenuhi panggilan hidup mereka. Ya, apa rencana Tuhan untuk hidup mereka. Lebih parah lagi, anggota jemaat hanyalah menjadi sumber “kehebatan pemimpin” yang mereka pamerkan dalam angka jiwa, uang, harta kekayaan gereja.
Setiap orang berjuang dengan apa yang orang itu makan dalam kehidupan sehari-hari dari media dan budaya barat yang menjajah seluruh penjuru dunia. Lihat saja, ketika Cina tampil dengan teknologi mereka, sontak Amerika dan Eropa marah. Namun, siklus kehidupn akan tetap terulang, yang di atas akan turun dan di bawah akan naik. Budaya barat memberikan panduan hidup bagi individu "Untuk memenuhi takdir Anda, Anda harus mempromosikan diri sendiri". Siapakah yang menentukan takdir seseorang? Orang itu atau Tuhan? Bagaimana kita menjelaskan ini, apa dasar yang membentuk keyakinan seseorang? Bagaimana menentukan sesuatu yang menyangkut kehidupan seseorang itu dari orang itu sendiri, dari orang lain atau dari Tuhan?
Juga di gereja fokus kita menjauh dari sakramentalisme, baptisan bayi dan ketidakjelasan keselamatan. Sebaliknya fokus untuk mengukur orang berdasarkan apakah mereka memiliki pengalaman keselamatan pribadi atau tidak, apakah mereka dipenuhi dengan Roh Kudus atau tidak? Fokus seperti itu membawa umat Kristen kemana? Gereja tidak harus kembali ke sakramentalisme. Kadang-kadang gereja bereaksi terhadap sesuatu yang melewatkan beberapa kedalaman. Aliran evangelis dan ortodoks bergumul dengan pemuridan. Fokus pada sakramen atau pengalaman keselamatan pribadi, dengan arogan menyebut dirinya telah lahir baru, ternyata tidak membuat perbedaan nyata jika Anda melihat buahnya. Gereja belum menjadi terang dan juga bukan garam. Gereja bukan ragi yang mengubah adonan menjadi roti atau tape. Gereja bukan biji sesawi yang menanungi semua burung di carangnya. Kalau begitu gereja apa? Hanya hasil karya manusia yang telah mengabaikan misi Rajanya. Kalau begitu apa bedanya dengan Adam yang sudah jatuh ke dalam dosa dan orang Kanaan yang harus digantikan oleh orang Israel? Gereja hanya mengulangi kesalahan seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel, seperti nenek moyangnya Adam yang jatuh ke dalam dosa: memberontak kepada rajanya.
Gereja karismatik berfokus pada kata-kata kenabian pribadi, terobosan pribadi dan penyembuhan pribadi, bagaimana kita masing-masing dan salah satu dari kita dapat dipimpin oleh Roh, seringkali secara individual. Semua ini baik dan penting, tetapi ini juga telah menciptakan individualisme dan kemandirian (kebenaran sendiri) yang tidak sehat di dalam gereja. Budaya injil keselamatan menekankan kepentingan manusia, yang berakar dari kesombongan dan egoisme. Kesombongan dan egoisme tanpa disadari telah diserap dari sifat Iblis si Setan: ingin menyamai Yang Maha Kuasa. Akhirnya sudah jelas: kejatuhan dan dibuang.
Banyak anggota jemaat meniru-niru gembala gerejanya mengatakan: “Tuhan telah menyuruh saya melakukan ini dan itu…” Anggota jemaat itu seperti gembalanya tidak mempertimbangkan untuk mengevaluasi bersama pendeta mereka atau anggota lain di gereja apakah ini benar-benar Tuhan atau hanya ide/gagasan/obsesi baru dirinya. Mereka merasa sudah benar dengan pasti dan mengabaikan perintah Bible yang menyatakan dengan tegas “untuk menguji setiap roh”. Tanpa sadar dan dengan bodohnya mereka berkata bahwa segala sesuatu dari Tuhan, dan Tuhan telah mengatakan kepadanya untuk meninggalkan tanggung jawabnya di gereja atau meninggalkan pasangan hidupnya untuk mengejar cinta baru…. Tuhan berkata …., benarkah…? Tuhan yang membawa kehancuran itu bukan Tuhan, tetapi itu hantu.
Kemudian selama bertahun-tahun gereja telah lebih menekankan pada anugerah (antinomianisme), dan kemudian lebih pada penilaian tanpa perbedaan nyata pada hasil akhirnya. Anugerah keselamatan tetalh membutakan orang, membuat manusia malas dan pasif. Anugerah keselamatan telah mematikan kreativitas dan daya kritis orang. Ujungnya memperbudak Tuhan menjadi pembantunya. Ajaran yang benar-benar menyesatkan. Apakah gereja Anda mengalami masalah-masalah yang kita utarakan disini? Silahkan evaluasi sendiri dan bandingkan dengan apa yang tertulis dalam Bible secara holistik, jangan sepotong-sepotong.
Apa yang salah gereja lakukan?
Kesalahan gereja adalah karena telah berorientasi pada keselamatan dan tidak cukup berorientasi pada Kerajaan yang adalah sesuatu yang lebih luas, lebih lengkap, lebih holistik.
Gereja harus mengubah fokusnya dari hanya keselamatan (yang sempit) menjadi Kerajaan pada satu keputusan saat menerima pengampunan empat dosa kita, (1) menjalani hidup sebagai murid, (2) menjadi hamba Raja Yesus dan (3) mewujudkan misiNya yang mencakup seluruh ciptaan dan (4) bukan hanya menyelamatkan orang dari neraka.
Apa yang diajarkan dan dicapai melalui Injil Keselamatan mudah ditiru dan dikembangkan oleh seluruh agama di dunia. Agama dunia ini tidak pernah menciptakan damai sejahtera di bumi seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus, melainkan menciptakan konflik dan perpecahan berkepanjangan dari generasi ke generasi. Agama-agama di dunia mengembangkan sistem yang membawa orang ke surga, sebaliknya Injil Kerajaan membawa Surga untuk menjadi budaya di bumi dan dunia.
Injil Kerajaan
Masalahnya
adalah karena penekanan gereja pada Injil keselamatan, cerita lengkapnya, dari
awal di Eden agak terabaikan.
Injil apa yang Yesus beritakan? Apakah itu sama dengan Injil Paulus? Mengapa? Ya, banyak yang mengatakan ajaran sebelum salib mengacu pada perjanjian lama, dan Injil keselamatan datang bersama Paulus. ”Hukum dan Para Nabi sampai pada Yohanes; sejak saat itu kabar baik tentang kerajaan Allah diberitakan, dan setiap orang memaksa masuk ke dalamnya. ” - Lukas 16:16 ESV
Sekarang aku akan mengingatkan kamu, saudara-saudara, tentang Injil yang aku khotbahkan kepada kamu, yang kamu terima, di mana kamu berdiri, dan yang dengannya kamu diselamatkan, jika kamu berpegang teguh pada kata yang aku khotbahkan kepada kamu —Kecuali jika kamu percaya dengan sia-sia. Karena aku menyampaikan kepadamu sebagai yang pertama penting apa yang juga aku terima: bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci,… ”- 1 Korintus 15: 1-3 ESV
”… Tetapi kenyataannya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, buah sulung dari mereka yang telah tertidur. Karena sebagaimana dari seorang manusia datang maut, oleh satu orang juga datang kebangkitan orang mati. Karena seperti dalam Adam semua mati, demikian juga di dalam Kristus semua akan dihidupkan. Tetapi masing-masing menurut urutannya sendiri: Kristus sebagai buah sulung, kemudian pada saat kedatanganNya mereka yang menjadi milik Kristus. Kemudian tibalah akhirnya, ketika Dia menyerahkan kerajaan kepada Allah Bapa setelah menghancurkan setiap aturan dan setiap otoritas dan kekuasaan. Karena Dia harus memerintah sampai Dia menempatkan semua musuhNya di bawah kakiNya. Musuh terakhir yang akan dihancurkan adalah kematian. " - 1 Korintus 15: 20-26 ESV
Kata "Injil" (euangelion dalam bahasa Yunani) berarti kabar baik. Kata "Aku berkhotbah kepadamu" dapat diterjemahkan seperti ini: "kata yang aku injilkan kepada kamu." Jadi Anda bisa menerjemahkannya "Injil (baca pesan Yesus) yang saya injili"
Kata "kamu menerima" (15: 1). (parelabete dalam bahasa Yunani) mengacu pada tradisi resmi para rasul yang telah mereka kuasai (atau telah mereka ahli, pahami, alami) dan yang "diterima" oleh Paulus sendiri (15: 3, parelabon, kata kerja Yunani yang sama). Paulus “meneruskan” tradisi Injil yang sama kepada orang Korintus agar mereka memiliki Injil yang otentik. Pada dasarnya, Paulus berkata, Injil yang dia terima dari Yesus telah dia berikan ke Korintus.
Injil yang diberitakan oleh Paulus
“bahwa
Kristus mati, dikuburkan, dibangkitkan, dan menampakkan diri. Kemudian akhir
ketika Dia memberikan Kerajaan, yang sekarang telah mengalahkan kegelapan,
kembali kepada Tuhan”.
Ya - Paulus memberitakan Injil yang sama dengan Yesus. Yaitu Injil Kerajaan.
Tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya, Injil bukanlah sesuatu yang menggantung, itu menghubungkan titik-titik, itu melengkapi keseluruhan cerita. Injil adalah resolusi dan penggenapan Kisah dan janji Israel, kembali ke awal. Kembali ke kisah Penciptaan di Kitab Kejadian.
Yesus berjalan di bumi menghubungkan kisah dan visi untuk menempatkan manusia tidak hanya benar dengan Tuhan tetapi juga mengembalikan manusia pada jalur hubungan dan misi Tuhan di bumi.
Injil, lebih dari sekedar kehidupan Yesus di sekitar kelahiran, kematian dan kebangkitanNya. Semua yang diajarkan dan dihidupi oleh Yesus sama pentingnya dengan pesan keselamatan. Pesan keselamatan hanya satu dari sekian banyak pesan Yesus dalam Injil Kerajaan.
“Dan dia pergi ke seluruh Galilea, mengajar di sinagoga mereka dan memberitakan Injil kerajaan dan menyembuhkan setiap penyakit dan setiap penderitaan di antara orang-orang.” - Matius 4:23 ESV
Kabar baik Kerajaan lebih dari sekedar berada di gereja. Oleh karena itu pemuridan harus menjadi sesuatu yang mencakup ciptaan dan misi penuh Tuhan. Semakin cepat kita memahami dan menjalankannya, semakin baik.
Hasil dari Injil yang hanya menyelamatkan tidak hanya membuat kita menjadi individu yang mandiri dan egois, itu telah membatasi visi, target dan tujuan kita untuk hanya berhubungan dengan kehidupan gereja. Hasil pengajaran Injil Keselamatan adalah “Jadi murid terbaik adalah mereka yang menjadi pendeta yang dibayar penuh waktu.” Tidak mungkin lebih salah! Jadi gereja telah menyesatkan anggota jemaat dan membrontak terhadap pesan (perintah) Yesus Kristus. Tanpa disadarinya, gereja telah membentuk dirinya menjadi antiKristus. Mengerikan bukan? Benarkah demikian? Silahkan cek dan pelajari Alkitab dan lebih lengkapnya Bible dari beberapa versi kemudian bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh gereja Anda. Kalau Anda sudah lakukan, bagaimana kesimpulan Anda? Pengertian sesat disini adalah memahami dan melakukan tidak seperti yang dimaksudkan oleh Yesus Kristus yang tertulis dalam bible.
Murid Kerajaan harus hidup untuk tujuan utama memulihkan bumi ini dengan orang-orangnya kembali seperti ke Eden. Bukan hanya untuk menjadi seorang pendeta atau gembala yang hanya bisa ngomong tapi tidak mampu berbuat apa yang diomongkannya. Murid Kerajaan ada untuk menjadi murid sejati Yesus, mengembalikan dunia ini ke jalurnya. Ke Jalur yang sudah dirancang Tuhan Allah sejak semula.
Murid Kerajaan sejati hendaknya tidak berfokus pada bagaimana mengikuti tetapi siapa yang harus diikuti! Ikutilah Yesus sang Raja sesuai bible, bukan pendeta atau gembala Anda sesuai AD ART / Tata gereja Anda. Mengapa? Karena pendeta atau gembala Anda adalah manusia. Percaya dan berharap kepada manusia terkutuk.
Yeremia 17:15
Demikianlah
firman Tuhan,
Terkutuklah
orang yang percaya pada umat manusia
Dan
menjadikan daging kekuatannya,
Dan
yang hatinya berpaling dari Tuhan.
Mazmur 118: 9
Lebih
baik berlindung kepada Tuhan
Dari
pada percaya pada pangeran.
Yesaya
2:22
Berhenti
mengenai manusia, yang nafas hidupnya ada di lubang hidungnya;
Karena
mengapa dia harus dihargai?
Ketika
Perjanjian Baru berbicara tentang dosa dan pengudusan, itu tidak berarti
terlalu fokus pada setiap dosa yang kita lakukan. Perjanjian Baru menghendaki
dan mengajarkan agar setiap orang mengikuti Yesus dan tidak kembali ke
kehidupan lama kita yang penuh dosa.
Injil keselamatan cenderung berfokus pada dosa-dosa orang dan keselamatan orang, sedangkan Injil Kerajaan berkata, ya itu penting, tetapi bukan itu arti hidup.
"Pada masa itu Yohanes Pembaptis datang berkhotbah di padang gurun Yudea," Bertobatlah, karena kerajaan surga sudah dekat. " - Matius 3: 1-2 ESV
Bible mengajarkan banyak contoh Kerajaan di Perjanjian Lama. Kerajaan yang ditekankan oleh Yesus adalah Kerajaan Surga (Injil Matius) dan Kerajaan Allah (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru).
Kerajaan Allah pada dasarnya adalah pemerintahan Allah. Namun mudah untuk mengabaikan tema yang menonjol ini dalam kehidupan Yesus. Para teolog dan pemimpin gereja tergoda untuk mengasumsikan, dan bukannya menyelidiki pentingnya Kerajaan bagi Yesus. Namun, ketika kita merindukan pentingnya kerajaan bagi Yesus, kita dapat melewatkan pentingnya kerajaan bagi umat manusia dan bumi serta dunia ini. Jadi bagi gereja adalah: apa yang penting bagi Yesus Kristus itulah yang harus penting bagi gereja.
Jadi seberapa penting kerajaan Allah bagi Yesus? Berikut ada sepuluh cara Yesus mengajarkan melalui bible apa peranNya dalam Kerajaan Allah, ya kita sebut saja Keraaan.
1. Yesus meresmikan Kerajaan.
Kedatangan Kristus, menandai tonggak
sejarah Kerajaan dimulai. Kerajaan dimulai bukan dengan penobatan raja yang
perkasa tetapi dengan kelahiran bayi yang menangis. Sebelum Yesus lahir
Malaikat Gabriel sudah mendatangi Maria dan menubuatkan siapa yang akan dia
kandung dan lahirkan. Saat lahir semua golongan hadir: pasukan malaikat, para
gembala, orang Majus, dan tentu saja Herodes (raja manusia yang ingin
membunuhnya) dengan bala tentaranya walaupun sudah terlambat. Namun saat
pelayanan Yesus dimulai dalam Markus, Dia mengumumkan, “Waktunya telah genap,
dan Kerajaan Allah sudah dekat; bertobat dan percaya kepada Injil” (Markus
1:15). Apa yang telah lama dinantikan Israel, kini telah dilantik Kristus.
Yesus Kristus meresmikan hadirnya Raja dan KerajaanNya.
2. Yesus adalah Kerajaan.
Di mana raja berada, di sanalah Kerajaan
berada. Inilah tepatnya mengapa Yesus berkata kepada orang Farisi,
"Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kamu" (Lukas 17:21). Yesus
Kristus sang Raja ada di tengah-tengah orang Farisi. Seperti yang diajarkan
Graeme Goldsworthy, Yesus mewujudkan motif kerajaan umat Tuhan di tempat Tuhan
di bawah pemerintahan Tuhan. Yesus adalah penguasa yang setia dan warga
kerajaan yang benar.
3. Yesus mengumumkan Kerajaan.
Yesus mengungkapkan bahwa tujuanNya datang
ke bumi adalah untuk memberitakan Kerajaan. Yesus menggambarkan misiNya dengan
mengatakan bahwa Dia “harus memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah”
(Lukas 4:43). Pengumuman Raja adalah resmi, berlaku dan mengikat bagi siapapun
baik mendengar atau tidak, setiap orang yang berada di wilayahnya. Sama seperti
penetapan peraturan atau undang-undang di suatu wilayah Negara, terserah warga
atau penduduknya tahu atau tidak, ketentuan yang ditetapkan itu berlaku bagi
diri mereka juga.
4. Yesus menjelaskan Kerajaan.
Melalui perkataaNnya, Yesus
menjelaskan Kerajaan dan mengundang orang untuk masuk ke dalamnya. Lukas
meringkas pelayanan Yesus sebagai "memberitakan dan membawa kabar baik
tentang Kerajaan Allah" (Lukas 8: 1). Pernyataan kerajaan sering kali
datang melalui perumpamaan Yesus yang menggambarkan apa itu dan bagaimana cara
kerjanya. Pelajari Matius 13.
5. Yesus mendemonstrasikan Kerajaan.
Melalui karya-karyaNya, mujizat dan
tanda ajaib, Yesus menunjukkan kuasa Kerajaan dan otoritasNya atas penguasa
kegelapan. Seperti yang Yesus jelaskan, "Jika oleh jari (kuasa) Allah Aku
mengusir setan, maka Kerajaan Allah telah turun atasmu" (Lukas 11:20).
Yesus tidak hanya menyatakan Kerajaan dalam kata-kataNya tetapi juga
menunjukkan Kerajaan dalam karya-karyaNya.
6. Yesus menyebarluaskan Kerajaan.
Yesus mengutus para pengikutNya
sebagai Duta Kerajaan untuk mengumumkan kedatanganNya. Pengerahan ini terjadi
dalam Lukas 10 saat Yesus mengutus 72 orang, memerintahkan mereka untuk
berkata, "Kerajaan Allah telah mendekati kamu" (Lukas 10: 9). Dalam Amanat
Agung, Raja Yesus mengeluarkan rencana pertempuran para muridNya kepada gereja
karena Dia memiliki “semua otoritas di surga dan di bumi” (Mat 28:18). Yesus
mengirim tentaraNya ke garis depan untuk menyerang kerajaan kegelapan. Gereja
dari kata eklesia artinya sekelompok orang yang dipilih dan diperlengkapi dan
ditugaskan untuk menyebarluaskan Kerajaan (wilayah kekuasaan) sesuai titah Raja
ke segala penjuru sesuai yang dikehendaki Raja. Ecclesia atau ekklesia (Yunani:
ἐκκλησία) adalah pertemuan warga di negara-kota demokratis Yunani kuno. Ekklesia
Athena kuno sangat terkenal. Itu adalah pertemuan populer, terbuka untuk semua
warga negara laki-laki segera setelah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan
kewarganegaraan. Pada 594 SM, Solon mengizinkan semua warga Athena untuk
berpartisipasi, terlepas dari kelasnya, kecuali thetes. Majelis bertanggung
jawab untuk mengumumkan perang, strategi militer dan memilih para strategoi dan
pejabat lainnya. Itu bertanggung jawab untuk mencalonkan dan memilih hakim
(árchontes), dengan demikian secara tidak langsung memilih anggota Areopagus.
Itu memiliki keputusan akhir tentang undang-undang dan hak untuk memanggil
hakim untuk bertanggung jawab setelah tahun jabatan mereka. Rapat umum Majelis
mungkin berisi sekitar 6000 orang, dari total populasi penduduk 30.000–60.000.
Akan sulit, bagaimanapun, bagi orang-orang yang tidak kaya di luar pusat kota
Athena untuk hadir sampai pembayaran untuk kehadiran diberlakukan pada tahun
390-an. Awalnya bertemu sekali setiap bulan, tetapi kemudian bertemu tiga atau
empat kali per bulan. Agenda ekklesia ditetapkan oleh Boule, dewan kerakyatan.
Pengambilan suara dilakukan dengan cara mengacungkan tangan, menghitung batu
dan melakukan pemungutan suara menggunakan pecahan tembikar.
7. Yesus mengubah Kerajaan.
Harapan mesianis bangsa Israel
terfokus pada kedatangan penakluk militer yang akan menyelamatkan mereka dari
musuh geo-politik (penjajah, penakluk) bangsa mereka. Itulah mengapa mereka
berusaha menjadikan Yesus raja (Yohanes 6:15). Tetapi Yesus mengarahkan kembali
penglihatan mereka, mengubah cara pikir, mengubah pandangan dan harapan mereka,
dengan menyatakan, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini" (Yohanes 18:36).
Yesus mengubah pemahaman Kerajaan mereka, menunjukkan Kerajaan itu holistik (lengkap
dan utuh) dalam konteksnya, memulihkan, mengembalikan, menebus, membeli
(pengambil alihan, merampas, menguasai kembali) dalam misinya, dan kosmis
(seluruh alam semesta, universal) dalam ruang lingkupnya.
8. Yesus membeli Kerajaan.
Kerajaan Allah di bumi yang pertama
melalui raja Adam gagal menjalankah perintah Raja segala Raja dan memberontak.
Karena pemberontakan adalah hasil tipuan Iblis, kekuasaan atas bumi dan dunia
diambil secara tipu muslihat oleh Iblis. Allah tidak serta merta mengambil
kembali bumi dan dunia (sistem pemerintahan) pada waktu Adam memberontak,
tetapi tetap membiarkan itu pada Adam (manusia). Karena Adam telah bertekuk
lutut kepada Setan melalui jebakan memakan buah pengetahuan yang baik dan
jahat, maka kekuasaan Adam otomatis beralih ke Setan si Iblis. Perpisahan
antara Adam dengan Allah, ditandai dengan pengusiran Adam dari Taman Eden, maka
putuslah hubungan antara mereka. Hubungan yang putus ini disebut mati. Supaya
manusia dapat hidup kembali (hubungan kembali aktif), maka harus ada yang mati
menggantikannya. Itu hukum yang berlaku di Perjanjian Lama. Orang yang mati
menggantikan manusia itulah Yesus Kristus. Melalui kematian dan kebangkitanNya
yang berkemenangan, Yesus menebus Kerajaan. Menebus artinya mengambil kembali
Kerajaan yang sudah dikuasai oleh Setan. Penebusan ini dengan cara istimewa
karena dilakukan dengan mengorbankan diri Yesus sendiri. Pengorbanan ini adalah
bayaran atas apa yang harus ditanggung oleh Adam. Yesus membayar hutang Adam.
Kalau sudah dibayar maka hukum ditegakkan, pembuat/penegak hukum merasa puas
(menegakkan keadilan). Saat Dia memuaskan murka Tuhan, dengan cara ditumpahkan
darahNya (darah tempat nyawa berada, nyawa adalah kehidupan, menumpahkan darah
berarti dibunuh, mati). DarahNya dicurahkan bagi mereka yang memberontak
melawan pemerintahanNya. Dengan menumpahkan darahNya sendiri, Yesus mengalahkan
Setan, dosa, dan kematian (Kol 2: 14-15). Dia mengalahkan dunia, daging, dan
Iblis dengan menghancurkan kekuatan kerajaan kegelapan. Dengan membeli sebuah
kerajaan manusia di kayu salib, Yesus membuktikan dirinya sebagai penguasa yang
sah dari Kerajaan yang dipulihkan.
9. Yesus adalah kunci Kerajaan.
Dalam kata-kata terakhirnya kepada para
muridNya, Yesus mengakhiri pelayananNya di bumi dengan menjelaskan Kerajaan.
Tepat sebelum kenaikanNya, murid-murid Yesus bertanya kepadaNya, "Tuhan,
maukah Engkau saat ini memulihkan kerajaan ke Israel?" (Kisah 1: 6).
Bahkan pada akhir pelayanannya di bumi, Yesus menyelesaikan kebingungan tentang
kerajaan. Jadi kerajaan itu adalah kunci awal pelayanan Yesus di bumi dan juga puncaknya.
Kunci digunakan untuk membuka atau menutup pintu. Yesus yang membuka dan
menutup Kerajaan,
10. Yesus mengembalikan Kerajaan.
Pada kedatangan Kristus yang kedua,
Yesus kembali sebagai Raja Pejuang yang Menang. Saat Dia kembali untuk mencapai
kemenangan akhir, nama yang tertulis di tubuhNya adalah "Raja segala raja
dan Tuan segala tuan" (Wahyu 19:16). Akhirnya, Dia menempatkan semua musuhNya
di bawah kakiNya saat Dia meluncurkan Kerajaan Ciptaan Baru yang sepenuhnya
mencerminkan pemerintahanNya yang benar. Dia menyelesaikan penaklukan yang
dimulai dengan kelahiranNya. Jadi, gereja yang menjadi bagian dari Kerajaan
Surga di bumi haruslah berada di antara waktu kelahiran sampai kedatangan Yesus
Kristus yang kedua.
Gereja Anda ada dimana? Jika Kerajaan Allah adalah pusat kehidupan dan pelayanan Yesus, mengapa gereja tidak melakukan hal yang sama?
Komentar
Posting Komentar