Langsung ke konten utama

ALASAN UTAMA SANG RAJA-PUTRA UNTUK DATANG KE BUMI


ALASAN UTAMA SANG RAJA-PUTRA UNTUK DATANG KE BUMI

Setelah kebangkitanNya, Yesus memberi tahu murid-muridNya, “Aku akan mengutus apa yang dijanjikan Bapa-Ku.” Raja-Putra sedang menyatakan kembali alasan penting untuk pelayananNya. Pernyataan berikut ini mungkin mengejutkan beberapa orang, tetapi saya percaya adalah penting bagi kita untuk memahami.

Janji Bapa bukanlah penderitaan Yesus, kematianNya di Kalvari, atau bahkan kebangkitanNya.

Selama berabad-abad, hampir dua milenium, gereja Kristen telah menekankan aspek-aspek dari pelayanan Yesus ini sampai-sampai saya percaya alasan utama mengapa dia menanggungnya telah dikaburkan.

Selama bertahun-tahun, orang-orang — terutama orang beragama Kristen — telah mengubah makna janji Bapa kepada manusia.

Kekristenan telah menjadi perayaan atas apa yang dilakukan Yesus. Orang Kristen begitu buta, tidak berusaha mencari tahu alasan sesungguhnya mengapa Yesus melakukannya. Gereja telah mendeklarasikan pesan yang tidak pernah Yesus berikan. Gereja telah mengubah janji Allah menjadi seolah orang Kristen yang akan meninggalkan bumi ini dan pergi ke surga. Sesungguhnya manusia dipanggil untuk memulihkan kekuasaan atas bumi melalui Roh Allah yang tinggal di dalam dirinya.

Hasilnya adalah bahwa kita telah menyembah Kalvari, padahal seharusnya mengambil manfaat darinya. Penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus adalah sarana untuk mencapai tujuan Allah di bumi. Tujuan Allah Bapa di bumi adalah rekonsiliasi umat manusia dengan Raja, dan, pada akhirnya, pemulihan Roh Allah kepada umat manusia.

Pekerjaan Yesus tidak berakhir pada diri manusia sendiri. Gereja dan orang Kristen telah membuat proses menjadi tujuan. Janji Bapa adalah mengaktifkan kembali Roh Allah pada manusia sebagai hasil dari lahir-hidup-disalib-mati-dikubur-bangkit-hidup-naik ke surga Yesus.

Seluruh alasan kedatangan Putra-Raja ke dunia adalah untuk:
1.      menghancurkan benteng Lucifer,
2.      menghancurkan cengkeraman pemberontakan dari manusia, dan
3.      menghubungkan manusia kembali dengan Raja-Bapa mereka sehingga Pemerintahan Bumi dapat dikembalikan kepada manusia seperti rencana Allah semula.

Roh Allah yang kita kenal Roh Kudus adalah apa yang dibutuhkan semua manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan Raja dan memenuhi tujuan mereka di bumi. Kita harus mencatat bahwa Yohanes Pembaptis tidak pernah menekankan darah, kematian, atau kebangkitan Yesus. Dia menekankan Roh Kudus, karena Yohanes mengungkapkan alasan khusus untuk kedatangannya: “Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”

Umat manusia tidak membutuhkan “agama.” Kita tidak membutuhkan ritual dan tradisi: ibadah di gedung gereja tidak pernah diperintahkan oleh Yesus, karena itu semua kesia-siaan. Buktinya: hampir 20 abad, apa yag dihasilkan gereja di bumi yang diciptakan Allah untuk manusia? Hasilnya: kehancuran. Mengapa hancur? Karena manusia kurang pengetahuan seperti yang dimaksudkan oleh Allah. Hosea 4: Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.  Amsal 19: Kerajinan tanpa pengetahuan, tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan membuat kesalahan. Manusia merugikan diri sendiri oleh kebodohannya, kemudian menyalahkan TUHAN atas hal itu.

Kita membutuhkan janji Bapa ini (memulihkan otoritas dan usaha manusia atas bumi beserta seluruh isinya) untuk menjadi kenyataan dalam hidup kita.

Kita harus benar-benar memahami bahwa Roh Kudus adalah pemerintahan surgawi yang dipersonifikasikan. Dia adalah sumber kekuatan kerajaan dalam kehidupan kita. Pengalaman Perjanjian Lama tentang para imam dan nabi hanyalah bayangan dari apa yang akan terjadi. Pada saat itu, Roh Kudus tidak dapat hidup dalam manusia; Dia hanya bisa berada di antara mereka. Tetapi sekarang, Yesus berkata, "Roh Kebenaran ... hidup bersamamu dan akan ada di dalam kamu."

Setiap mukjizat Yesus, setiap penyembuhan, setiap tindakan penguasaan — apakah itu berjalan di atas air, mengusir setan, atau membersihkan penderita kusta — bukan untuk hiburan atau untuk membuat kesan; juga bukan untuk tujuan menciptakan agama atau sinode gereja atau menyediakan bahan yang menarik untuk berkhotbah. Apalagi untuk memupuk kekayaan dan rating iklan.

Hal-hal ini bertujuan untuk menghasilkan bukti kepada dunia bahwa Roh Kerajaan telah kembali ke bumi dan akan segera hidup dalam kemanusiaan lagi.

Tepat sebelum Yesus mati, ia memberikan banyak instruksi kepada murid-muridNya. Instruksi ini memiliki informasi penting tentang Pemerintahan atas bumi. Dia mencoba untuk memberi tahu mereka, Dia dengan tegas berkata, “Segala sesuatu yang akan Aku derita adalah semua karena tujuanKu supaya Roh Kudus tinggal dalam hidupmu dan dalam kehidupan orang-orang yang akan percaya pada masa depan.” Dia memberi tahu mereka, di inti pesanNya, “Aku akan meninggalkanmu, tapi jangan panik atau khawatir. Pemerintahan Surgawi akan kembali; Dia akan bersamamu selamanya, dan Dia tidak akan pernah meninggalkanmu." Dia itu Roh Kudus, Pemerintahan Surgawi di bumi.

Sebuah ilustrasi yang mengejutkan tentang kembalinya Pemerintahan Surga di bumi terjadi pada saat kematian Yesus. Tirai di bait kudus yang memisahkan orang-orang dari Yang Mahakudus robek terbelah menjadi dua dari atas ke bawah. Ini menandakan bahwa Yesus telah membuat ketentuan bagi umat manusia untuk menjadi kudus dan menerima Roh Kudus sekali lagi.

Roh Kudus tidak lagi harus dipisahkan dari mereka, hanya tinggal di antara kerubim di kursi rahmat yang telah ditaburi darah binatang. Karena pengorbanan darah pamungkas Yesus, maka Roh Kudus dapat sekali lagi berada di rumah di dalam umat manusia, memberi mereka akses langsung ke Raja. Ketika akses langsung ke Raja segala Raja, maka Pemerintahan Raja di bumi langsung dikendalikan oleh Sang Raja sendiri. Perangkat Pelaksanaan Pemerintahan Allah di bumi adalah manusia secara individual. Setiap pribadi manusia menjadi pelaksana unik perintah Raja menjadi: Imam dan Aparatur Surgawi di bumi, yang dilaksanakan oleh Roh Kudus. Syaratnya Roh Kudus ada dan aktif dalam diri individu itu.




Komentar

SALING MEMBERKATI

Galatia 6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Pembaca yang dikasihi Yesus Kristus.

Kalau Anda merasa diberkati oleh Firman Tuhan melalui Tulisan ini, alangkah indahnya jika Sdr/i juga memberkati pengelolaan pelayanan ini dengan Harapan kami disetor/transfer ke rekening/please deposit or transfer to:

Account No: 1146159795

Bank BNI

SWIFT Code / BIC BNINIDJARWM

Money Transfer: Save on international fees by using TransferWise, which is 5x cheaper than banks.

Terima kasih Tuhan Yesus memberkati Sdr/i.

Postingan populer dari blog ini

MODUL 2 UNIT 2 DARI SINI KE SANA

MODUL 2 UNIT 2 DARI SINI KE SANA Tujuan dan sasaran Unit ini akan membantu Anda beranjak dan bergerak dari tempat Anda berada ke tempat yang Anda inginkan. • Terima penilaian Anda dan berdoalah tentang arah tujuan Anda. Perkiraan Waktu untuk Menyelesaikan Pelajaran: 15 menit Pelajaran Jika Anda dinilai di Level 1, 2 atau 3, berhati-hatilah! Mudah-mudahan, aspirasi masa depan Anda adalah untuk Level 4 atau 5 karena ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil menuju Level 4 dan 5. Jika Anda dinilai di Level 4, selamat! Anda termasuk di antara sekelompok kecil gereja di dunia yang telah bergerak melampaui penambahan. Tetapi masih ada lagi yang bisa Anda lakukan untuk berpindah dari Level 4 ke 4+ dan, mungkin, Level 5. Mengamati kelemahan dan kekurangan kita tidak pernah mudah. Namun, jika kita ingin menjadi pemimpin yang berani yang mengambil tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan antara perilaku dan aspirasi kita yang berlipat ganda, kita harus mulai...

MEMPELAI PEREMPUAN, ISTRI DOMBA

MEMPELAI PEREMPUAN, ISTRI DOMBA SETIAP dari tujuh tokoh yang digunakan dalam Perjanjian Baru mengenai gereja menyarankan beberapa hubungan vital yang berbeda antara KRISTUS dan tubuh manusia surgawi-Nya. 1.       Sebagai domba mereka sangat bergantung pada Gembala. 2.       Sebagai cabang mereka mengambil kehidupan vital dari Pokok Anggur. 3.       Seperti batu di bangunan, mereka bersandar pada Batu Penjuru dan saling bergantung satu sama lain. 4.       Sebagai makhluk yang baru diciptakan mereka berdiri di Adam Terakhir, Kepala ras baru. 5.       Sebagai Kerajaan para imam mereka adalah subyek perantaraan Imam Besar dan melalui Dia menerima pelayanan imamat mereka sendiri. 6.       Sebagai anggota tubuh-Nya mereka adalah perwakilan yang terlihat dari Kepala dan alat manifestasi dan pelayanan-Nya. 7.   ...

IMAN

IMAN Sebagai anak Allah dan warga negara Kerajaan-Nya; Tuhan mengajar kita untuk tidak khawatir hal-hal dalam hidup ini. Tuhan mengajar kita untuk percaya pada Tuhan. Dia sebagai Bapa kita akan memenuhi kebutuhan kita. Tuhan mengajar kita mencari Dia dan Kerajaannya (Matius 6: 33-34). Ini melibatkan subjek iman, yang memiliki banyak sisi untuk itu. A. Iman Berarti Percaya Pada Yesus Untuk  Keselamatan                                                                                                                    Yohanes 3:16   Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak...

KE SITUS LEMSAKTI